Apabila Anda sering dihantui rasa ngilu atau sakit yang menusuk ketika
mengkonsumsi makanan dingin, panas atau asam, mungkin Anda mengalami
gigi sensitif. Kondisi gigi ini tidak jarang ditemukan di Indonesia.
Menurut riset IPSOS Indonesia Toothpaste Benchmark Tracking Report,
sebanyak 45% dari populasi di Indonesia menderita gigi sensitif.
Penderitanya kebanyakan adalah pria dan wanita dengan umur 20-45 tahun.
Penyebab utamanya adalah terkikisnya lapisan luar gigi (email) sehingga lapisan dalam (dentin) gigi lebih terekspos. Dentin merupakan lapisan gigi yang lebih sensitif dan memiliki lubang-lubang berbentuk tabung mikroskopik yang terhubung dengan syaraf gigi. Tabung-tabung tersebut berisi cairan yang akan bergerak dan menyentuh syaraf ketika stimulus dari makanan panas, dingin dan manis menyentuhnya sehingga timbul rasa ngilu.
Selain itu, gigi sensitif juga dapat disebabkan oleh penurunan gusi yang menyebabkan bagian leher gigi yang tidak terkindung email gigi langsung bersentuhan dengan makanan yang dikonsumsi.
Lalu mengapa email gigi dapat terkikis? Jawabannya tidak jauh dari kebiasaan sehari-hari seperti seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam dan kebiasaan menyikat gigi yang salah. Banyak orang menganggap menyikat gigi menggunakan bulu sikat yang kasar atau menyikat gigi dengan tekanan kuat dapat membuat gigi lebih bersih. Padahal faktanya kebiasaan ini akan menyebabkan email gigi lebih cepat terkikis.
Salah satu penyebab lain adalah proses pemutihan gigi yang menjadi tren di kalangan masyarakat. Proses pemutihan gigi menggunakan bahan yang mengandung hydrogen peroxide dan carbamide hydroxide akan membuat email terkikis dan gigi menjadi lebih sensitif.
Rasa ngilu yang disebabkan gigi sensitif terkesan ringan namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Akibat gigi sensitif Anda mungkin tidak dapat lagi menikmati makanan-makanan favorit seperti es krim, semangkuk bakso dengan kuah panas, ataupun makanan-makanan manis seperti kue dan cokelat
Penyebab utamanya adalah terkikisnya lapisan luar gigi (email) sehingga lapisan dalam (dentin) gigi lebih terekspos. Dentin merupakan lapisan gigi yang lebih sensitif dan memiliki lubang-lubang berbentuk tabung mikroskopik yang terhubung dengan syaraf gigi. Tabung-tabung tersebut berisi cairan yang akan bergerak dan menyentuh syaraf ketika stimulus dari makanan panas, dingin dan manis menyentuhnya sehingga timbul rasa ngilu.
Selain itu, gigi sensitif juga dapat disebabkan oleh penurunan gusi yang menyebabkan bagian leher gigi yang tidak terkindung email gigi langsung bersentuhan dengan makanan yang dikonsumsi.
Lalu mengapa email gigi dapat terkikis? Jawabannya tidak jauh dari kebiasaan sehari-hari seperti seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam dan kebiasaan menyikat gigi yang salah. Banyak orang menganggap menyikat gigi menggunakan bulu sikat yang kasar atau menyikat gigi dengan tekanan kuat dapat membuat gigi lebih bersih. Padahal faktanya kebiasaan ini akan menyebabkan email gigi lebih cepat terkikis.
Salah satu penyebab lain adalah proses pemutihan gigi yang menjadi tren di kalangan masyarakat. Proses pemutihan gigi menggunakan bahan yang mengandung hydrogen peroxide dan carbamide hydroxide akan membuat email terkikis dan gigi menjadi lebih sensitif.
Rasa ngilu yang disebabkan gigi sensitif terkesan ringan namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Akibat gigi sensitif Anda mungkin tidak dapat lagi menikmati makanan-makanan favorit seperti es krim, semangkuk bakso dengan kuah panas, ataupun makanan-makanan manis seperti kue dan cokelat
Untuk mengurangi kesensitifan gigi dan agar dapat menikmati berbagai
makanan favorit tanpa rasa ngilu, gigi sensitif perlu dirawat secara
khusus. Cobalah kurangi konsumsi makanan yang mengandung asam dan ubah
kebiasaan menyikat gigi. Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan sikatlah
gigi perlahan-lahan dengan gerakan memutar.
Dokter gigi juga menganjurkan penderita gigi sensitif untuk menggunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk perawatan gigi sensitif. Penggunaan pasta gigi khusus gigi sensitif telah terbukti secara klinis mengurangi rasa ngilu dan memperbaiki kondisi gigi pada banyak kasus.
Sikatlah gigi dengan Sensodyne Repair & Protect yang memiliki teknologi terbaru NovaMin®. Selain mengurangi rasa ngilu, NovaMin® dapat membentuk kembali lapisan mineral gigi yang telah terkikis. Apabila bercampur dengan air liur (saliva), Calcium Sodium Phosphosilicate yang terkandung dalam NovaMin® akan membentuk lapisan menyerupai lapisan pelindung gigi. Lapisan pelindung ini memiliki kekuatan 1,5 kali lebih kuat dari lapisan gigi alami.
Keefektifan pasta gigi Sensodyne Repair & Protect akan terasa setelah pemakaian dua kali sehari secara teratur. Jangan lupa, kunjungi dokter gigi Anda secara teratur untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut Anda.
Dokter gigi juga menganjurkan penderita gigi sensitif untuk menggunakan pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk perawatan gigi sensitif. Penggunaan pasta gigi khusus gigi sensitif telah terbukti secara klinis mengurangi rasa ngilu dan memperbaiki kondisi gigi pada banyak kasus.
Sikatlah gigi dengan Sensodyne Repair & Protect yang memiliki teknologi terbaru NovaMin®. Selain mengurangi rasa ngilu, NovaMin® dapat membentuk kembali lapisan mineral gigi yang telah terkikis. Apabila bercampur dengan air liur (saliva), Calcium Sodium Phosphosilicate yang terkandung dalam NovaMin® akan membentuk lapisan menyerupai lapisan pelindung gigi. Lapisan pelindung ini memiliki kekuatan 1,5 kali lebih kuat dari lapisan gigi alami.
Keefektifan pasta gigi Sensodyne Repair & Protect akan terasa setelah pemakaian dua kali sehari secara teratur. Jangan lupa, kunjungi dokter gigi Anda secara teratur untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut Anda.
sumber : http://health.detik.com