Sampai saat ini yang ramai dijadikan topik pembicaraan oleh banyak
operator dapodik sekolah adalah P2TK telah memberikan langkah yang
sangat tepat dan sigap dalam menyikapi masalah sinkronisasi dapodik. Hal
ini tidak terlepas dari hadirnya aplikasi kecil dengan nama Backup
Sinkron Dikdas atau yang akrab disebut BSD. Bahkan BSD seperti menjadi
jargon sendiri karena dapat dijadikan singkatan macam-macam seperti
Bikin Sinkron Damai, Bikin Semua Damai, Bikin Santai Dapodik dan masih
banyak lagi.
Terlepas dari itu semua yang selama ini diketahui oleh hampir seluruh
operator sekolah adalah BSD merupakan produk P2TK Dikdas yang dibuat
dalam rangka darurat membantu sistem sinkronisasi yang belum stabil. Dan
hal itu memang diakui oleh hampir semua pengguna, karena BSD hanya
butuh beberapa detik untuk melakukan backup data dari aplikasi dapodik
dan butuh waktu sekitar 3 menit untuk melakukan restore ke server P2TK.
Tentu saja berbeda jauh dengan fasilitas yang disediakan oleh aplikasi
dapodik melalui jalur sinkronisasi yang berpuluh-puluh menit bahkan ada
yang sampai seharian melakukan sinkron namun tak kunjung terkirim
datanya.
|
Tampilan Dapodik Helper dan BSD |
Hingga saat ini mungkin hanya beberapa orang yang tahu tentang apa itu
sebenarnya dibelakang aplikasi BSD. Aplikasi BSD yang sudah membantu
seratus ribu operator sekolah lebih mengirimkan data ke server
kementerian sebenarnya adalah Dapodik Helper yang diganti kulit depan
dan disembunyikan menu utama nya.
Pembaca boleh untuk tidak percaya hal ini, tapi fakta selanjutnya pada
gambar berikut ini mungkin akan menambah sedikit keyakinan tersebut.
|
File pendukung Dapodik Helper dan BSD |
Pembaca juga boleh berpendapat kalau gambar diatas dianggap hanya
kebetulan semata, dan satu lagi gambar berikut ini yang bisa menambah
lagi pembuktiannya.
|
Identitas Programmer |
Sebenarnya masih ada yang lainnya yang bisa dibandingkan namun dirasa
dengan tiga identitas ini saja sudah lebih dari cukup. Salam SATU DATA,
dari OPERATOR, oleh OPERATOR untuk PENDIDIKAN INDONESIA.